Siap Menemani Langkah Penulis Kreatif, ASUS AI Menjadi Teman Andalan!

"Born to be haluers, but forced to be journalist."

Jika Anda bermain ke laman Instagram saya, Anda akan menemukan kalimat tersebut di bio. Sebuah kalimat yang bermaksud untuk menyambut para pengunjung sekaligus memperjelas akun apa yang sedang dikunjungi.

Mungkin kalimatnya terdengar agak nyeleneh, tetapi tetap saja kalimat itu sedikit mendeskripsikan diri saya.

Sejak belia, saya sudah menyukai dunia tulis menulis. Jangan ditanya saya lahir tahun berapa, yang jelas saat itu ketika ingin menulis, bukan hal biasa di tiap rumah ada sebuah komputer. Komputer merupakan barang mewah untuk orang-orang yang suka menulis saat itu. Apalagi laptop. 

Saya ingat pada waktu itu Ayah saya mempunyai mesin tik untuk bekerja. Namun, daripada saya harus bersusah payah beradaptasi dengan mesin tik yang menyusahkan itu, saya lebih memilih untuk menulis dengan pena di sebuah buku.

Apa yang saya tulis? Novel.

That's why I mention myself as "haluers" yang artinya suka mengkhayal.
Walau diambil dari kata halusinasi, kata "haluers" sebenarnya juga bukanlah kata yang sesuai dengan tatanan bahasa. Kata tersebut dibuat hanya untuk lucu-lucuan saja bagi saya.

Dengan mimpi sebagai seorang novelis, tiba-tiba saya menjadi lulusan sarjana Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi jurnalistik, maksudnya seperti itulah makna tulisan itu.

Walau sempat menjadi jurnalis di kampus dan majalah travel lokal yang berada di daerah tempat tinggal saya, pada akhirnya demi bertahan hidup saya banting stir menjadi seorang spesialis marketing di sebuah perusahaan finance saat itu.

Lalu melupakan mimpi saya menjadi seorang penulis. Serta berhenti menulis.

Kehidupan keras merantau ke Ibukota membuat saya lupa apa yang selalu saya sukai sejak kecil. Saya lupa bahwa saya selalu bahagia ketika menulis dan membaca. Saya lupa cita-cita saya awalnya bukanlah untuk menjadi manager di bidang marketing. 

Waktu berlalu dan di sini lah saya saat ini, kembali menulis setelah saya menikah dan berhenti menjadi pekerja kantoran. Saya selalu percaya tidak ada ilmu yang sia-sia, selagi saya memperdalam ilmu marketing saya ketika bekerja ,ternyata dunia kepenulisan juga sudah jauh berkembang dari terakhir saya ketahui.

Atau mungkin di saat itu pengetahuan saya tentang penulis yang terbatas? Mungkin saja.

Ketika kembali menulis setelah hibernasi dari tidur yang panjang, saya kebingungan dengan istilah-istilah penulis saat ini. Ada copywriter, content writer, UI/UX Writer, SEO Specialist,dll. Profesi-profesi itu bermunculan seiring dengan kemajuan teknologi saat ini.

Sembari memahami apa tujuan yang ingin saya capai sebagai penulis, saya tersadar ilmu marketing yang saya dapatkan ketika bekerja dulu dapat berguna juga dalam menulis.

Sekitar tahun 2010, tidak pernah terpikirkan bagi saya menjadi penulis ternyata juga harus mempunyai skill marketing. Bagi saya saat itu, menulis ya hanya tinggal menulis di buku atau mengetiknya di laptop. Tapi faktanya, saat ini menjadi penulis artinya kamu harus bisa branding diri juga, harus bisa editing juga, lalu harus bisa marketing juga demi tulisanmu untuk bisa dibaca banyak orang.

Setelah memikirkan dengan matang, walaupun saya berkeinginan menjadi novelis, pada akhirnya saya comeback dengan apa yang bisa saya lakukan terlebih dahulu. Menulis dan menjual produk. Oleh karena itu saya memberanikan diri memasuki dunia content writer dan copywriter.  

Banyak hal yang coba saya lakukan dalam memasuki kembali dunia kepenulisan ini. Salah satu contohnya adalah dengan mengambil banyak kelas menulis content writing dan copywriting pada tahun ini, bahkan mengambil sertifikasi copywriting agar saya semakin percaya diri dengan tulisan saya.

Dari sana lah saya mulai menyadari keberadaan AI yang sangat penuh kontroversi di dunia kepenulisan.

Jika dulu saya hanya membutuhkan pena untuk menulis, pada zaman yang perkembangan teknologinya  sangat pesat seperti saat ini, bahkan mempunyai laptop saja tidak cukup rasanya apabila jika memilih content writer/copywriter sebagai profesi.

PENULIS HARUS BERTEMAN DENGAN AI

Hingga saat ini AI telah merevolusi banyak industri, namun dalam dunia kepenulisan di Indonesia, AI masih merupakan hal yang baru. Ibaratnya, bisa dikatakan masih balita. Dikarenakan ini merupakan hal baru, tentu saja ada banyak pro-kontra , ditambah tantangan mengenai oknum-oknum yang tergoda untuk mengesampingkan kode etik dalam menulis, juga oknum yang merasa akan tersaingi dengan teknologi.

Berbicara mengenai rasa tersaingi, menurut saya hal ini muncul dipicu karena ketidakpercayaan terhadap diri sendiri. Saya jadi teringat salah satu quote dari anime kesukaan saya, Naruto. Salah satu tokoh yang ada di dalam anime itu mengatakan suatu nasihat pada muridnya yang pesimis dengan kemampuan bertarungnya.

"Tidak ada yang bisa dilakukan, jika kau sendiri tidak percaya pada dirimu" - Might Guy

Kalimat itu juga yang berkali-kali memecut diri saya ketika saya mulai meragukan kemampuan saya. Munculnya AI dan mungkin teknologi-teknologi lainnya ke depan bukanlah suatu halangan untuk manusia. Kemampuan manusia yang mempunyai hati dan otak original buatan dari Tuhan harusnya percaya bahwa, penulis tidak akan bisa digeser begitu saja dengan AI.

Justru hadirnya AI dalam dunia kepenulisan harus kita sambut hangat dalam rangka meningkatkan literasi di Indonesia yang saat ini menjadi salah satu terendah di dunia. Dengan adanya AI diharapkan banyak penulis-penulis muda yang muncul dengan tulisan-tulisan berkualitas pula.

Dengan kemampuannya dalam memproses data dalam jumlah besar dan belajar dari pola, AI menjadi alat yang sangat berharga bagi penulis untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tulisan. Terkhususnya dalam bidang content/copywriting. 

Ketika saya mengikuti kelas optimasi SEO beberapa bulan lalu, sebagai Ibu Rumah Tangga yang sudah cukup awam dengan teknologi, saya terkesima bahwa ternyata kita membutuhkan banyak tools untuk menulis sebuah artikel agar ter-index dalam mesin pencarian. Dan semua tools tersebut berbasiskan AI. Namun, dibandingkan merasa terintimidasi dengan teknologi, saya malah merasa terbantu sekali dengan kehadiran AI.

Beberapa manfaat yang saya rasakan setalah berteman dengan AI ketika menulis adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Produktivitas

Ada masanya penulis mengalami writer's block. Seberapa keras pun berpikir, tidak memunculkan ide apapun. Pasti semua penulis pernah merasakannya. Hal ini bisa jadi gawat jika tulisan tersebut mempunyai deadline tertentu. Dengan adanya AI, kita dapat mememukan ide berdasarkan kata kunci atau topik tertentu sehingga menciptakan draft awal. Ketika draft awal sudah terbentuk, maka hal itu akan berguna untuk mengatasi keterbatasan penulis dalam berpikir kreatif. 

Semakin cepat membuat tulisan, maka semakin banyak pula konten berupa tulisan yang dihasilkan. Hingga semakin produktif lah para penulis.

2. Memperluas Jangkauan

Seorang penulis mungkin baik dalam menulis ketika memakai bahasa Ibunya. Namun, banyak juga penulis yang merasa kesulitan ketika menulis menggunakan bahasa asing. Perlu diingat, kenapa konteksnya AI adalah alat pembantu, itu dikarenakan manusia yang menggunakan AI sudah punya ilmu dasar. Jadi sifatnya hanya menyempurnakan tulisan yang telah dibuat.

Ada beberapa AI yang dapat membantu menyempurnakan grammar dan proofreading guna mengoreksi kesalahan-kesalahan kata yang luput dari mata kita.

3. Meningkatkan Kualitas Tulisan

Memang benar, kualitas tulisan seorang penulis akan semakin membaik ketika dia sering menulis dan membaca. Tapi, untuk di jaman yang sudah serba praktis ini perlu kita tambahkan bahwa tulisan yang baik juga bisa dihasilkan oleh kolaborasi antara manusia dan AI. 

Dengan dibantu AI, penulis mampu menganalisis kata kunci dan menghasilkan meta deskripsi yang menarik sekaligus relevan untuk menarik pembaca. Selain itu penulis juga akan mampu mengsegmentasikan pembaca agar bisa menyesuaikan tulisan dengan minat dan preferensi masing-masing pembaca.

Intinya, kolaborasi antara manusia dan AI adalah sebuah kunci untuk menciptakan tulisan-tulisan yang berkualitas tinggi, relevan, menarik yang diharapkan dapat sesuai dengan preferensi masing-masing pembaca.

Hadirnya Asus AI membuat saya semakin yakin dengan pemikiran bahwa seorang content writer dan copywriter wajib berteman dengan AI. Seorang copywriter dan content writer yang tiap harinya memikirkan ide dalam menulis, tidak mustahil jika tiba-tiba mengalami writer's block

Hadirnya AI dalam dunia penulisan jelas menjadi teman yang baik untuk dibersamai oleh para penulis. Walaupun digadang-gadang akan menggantikan profesi content writer dan copywriter, namun menurut saya hadirnya AI malah membantu para penulis dalam menyelesaikan tulisannya. 

Secanggih-canggihnya AI, tidak akan menyamai manusia yang bisa menciptakan tulisan yang menyentuh hati. Penting bagi seorang copywriter untuk menciptakan tulisan yang seolah-olah memiliki jiwa. Karena tujuan dari seorang content writer dancopywriter menulis adalah menarik pembeli untuk langsung check out dan juga mengedukasi mengenai produk.

Oleh sebab itu, AI harusnya bukan sesuatu yang ditakutkan para penulis karena AI bisa jadi teman terbaik untuk mengiringi langkah para penulis.

Kembali lagi ke ASUS AI yang saya sebutkan di atas. Memangnya apa sih itu? Apa sih istimewanya?
Mari saya jelaskan sedikit mengenai ASUS AI ini.

ASUS AI adalah standar laptop AI terbaik dari ASUS. Dengan tujuan untuk mempermudah penggunanya, ASUS AI hadir dengan fitur-fitur praktis yang sudah melalui standar aplikasi berbasis AI. Sehingga, laptop yang sudah berlogokan ASUS AI , dipastikan menjadi laptop canggih yang sudah memenuhi syarat untuk laptop berbasis AI. 

LALU, KENAPA HARUS LAPTOP ASUS AI???

 Mungkin bagi yang membaca artikel ini akan bergumam dalam hati seperti...
"Ah, akal-akalan doang itu"
"Laptop kan pada dasarnya sama saja"
"Sepertinya lebih bagus merk A deh!"

Iya, semua orang bisa mempunyai pendapat masing-masing yang didasarkan atas selera dan pemikirannya. Namun, tidak ada salahnya kita simak terlebih dahulu beberapa keunggulan laptop ASUS AI dibandingkan dengan kompetitor lain:

1. Paling lengkap

Laptop ASUS AI Hadir dengan pilihan paling banyak, lengkap, dan komperhensif. Laptop ini ditujukan untuk hampir semua kalangan. Mulai dari gamers, bisnisman, penulis hingga content creator.

Anda seorang penulis dan mentok untuk ide menulis? Maka, Anda tinggal tekan tombol copilot , dan AI akan membantumu untuk menemukan ide. Kabar baiknya, itu semua sudah sangat praktis dan gratis. Membuat Anda jadi tidak banyak alasan untuk mengerjakan tulisan anda.

Anda seorang gamers? kepuasan dalam bermain games bisa semakin meningkat dengan AI Noise Canceling yang secara eksklusif ada pada keyboard ASUS AI. Fungsinya untuk meningkatkan kualitas suara Anda sambil menghilangkan suara berisik yang ada pada keyboard, mouse serta lingkungan sekitar Anda. Jika Anda seorang pekerja lepas yang bekerja dari mana saja, hal ini juga dapat menguntungkan Anda ketika meeting bersama klien dengan menggunakan aplikasi meeting online.

2. Desain Modern

Dengan ketebalan paling tipis 1 cm dan bobot paling ringan 1 kg, laptop ASUS AI sangat cocok untuk digunakan para penulis lepas yang kebanyakan sering menulis di luar rumah. Terkadang bagi para penulis, ide lebih lancar ketika kita berada di luar ruangan.

Saya sendiri juga lebih senang untuk menulis di cafe. Namun, karena saya juga seorang Ibu, terkadang bawaan yang saya perlukan itu sangatlah banyak. Apalagi kalau membawa anak, bawaan saya bisa segambreng. Hingga akhirnya saya merasa, mempunyai laptop yang ringan dan tipis adalah sebuah kebutuhan demi kenyamanan diri saya ketika ingin menulis di luar rumah. Selain itu, bentuknya yang tipis membuat tampilannya sangat elegan.

3. Durabilitas Tinggi

Semua laptop ASUS AI mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan US Military Grade (MIL-STD-810H). Memangnya apa sih itu?

Artinya, laptop ASUS AI sudah melewati uji ketahanan yang ketat. Berbanding terbalik dengan bentuknya yang ringan dan tipis ternyata kekokohannya tidak perlu kita ragukan lagi. Hal ini dikarenakan bahan metal yang dipilih untuk menjadi body laptop adalah kualitas yang terbaik.

4. Nyaman di Mata

Bekerja sebagai penulis membuat mata kita cepat lelah setelah berjam-jam menatap layar. Namun, laptop ASUS AI sudah dilengkapi dengan layar LUMINA OLED yang membuat mata kita lebih nyaman ketika bekerja di depan laptop.

Ketika menjadi content writing, terkadang kita juga sekaligus mengerjakan editing content untuk sosial media. Dengan layar Lumina OLED editing foto terasa lebih puas karena warna-warna yang lebih akurat dan kontras pada layar sudah pasti aman untuk mata. Sehingga, laptop ASUS AI juga sering digunakan untuk main game atau menonton drama kesayangan para penggunanya.

5. Dibekali Port dan Konektivitas Paling Lengkap

Masih menyertakan USB Type-A, HDMI dan 3.5mm Combo Audio Jack, laptop ASUS AI terkesan tidak pelit sama sekali pada penggunanya. Sehingga jika pengguna ingin  melakukan sesi koneksi dengan device lainnya, ASUS AI sudah sangat mendukung untuk hal itu karena juga dukung oleh beberapa program di dalam jaringannya.                                 
                                                                                                                                                                                                                        
Oke baiklah, mungkin bagi Anda yang masih membaca artikel ini mulai memahami betapa nyaman dan praktisnya ketika memilih laptop ASUS AI. Namun, masih akan bingung untuk memilih laptop ASUS AI mana yang paling worth it to buy dikarenakan laptop Asus AI mempunyai banyak ragam tipe. 

Sebagai orang yang mencap dirinya sebagai penulis lepas, saya sebenarnya sudah melirik salah satu laptop ASUS AI yang sudah menjadi idaman saya saat ini. Dari semua rangkaian keunggulan ASUS AI yang sudah saya jelaskan di atas, laptop ini sudah mencakup semuanya, namun harganya masih affordable mengingat kualitas yang diberikan juga tidak tanggung-tanggung. Mari saya perkenalkan Vivobook S 14 OLED (S5406) pada Anda yang sedang bingung memilih laptop.

Mengenal Vivobook S 14 OLED

Vivobook S 14 OLED merupakan bagian dari jajaran laptop ASUS AI, standar laptop AI terbaik dari ASUS. Seluruh laptop yang masuk ke dalam jajaran laptop ASUS AI dipastikan tampil sebagai laptop AI dengan dukungan hardware serta aplikasi berbasis AI yang komprehensif. ASUS AI juga mempermudah masyarakat Indonesia dalam memilih laptop AI dan memastikan laptop pilihannya merupakan laptop AI yang sesungguhnya.

Hadir dengan sistem operasi Windows 11, Vivobook S 14 OLED merupakan laptop berfitur AI dengan dukungan Copilot. Asisten cerdas berbasis AI ini akan membantu Anda mendapatkan jawaban dan inspirasi dari seluruh penjuru internet, mendukung kreativitas dan kolaborasi, serta membantu Anda fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas.

Tidak hanya dilengkapi Windows 11 asli, di laptop juga hadir dengan genuine Microsoft Office Home & Student 2021 untuk menunjang aktivitas kamu sepanjang hari. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan menemukan cara kerja terbaik Anda.





LIHAT LEBIH DEKAT VIVOBOOK S 14 OLED (S5406)



Seperti yang telah saya katakan di awal, Vivobook S 14 OLED (S5406) ini mempunyai segala keunggulan yang ada pada laptop ASUS AI. Mulai dari tampilannya, performanya, ketangguhannya, dan juga kelengkapannya. 

Tapi rasanya kurang afdhol jika Anda tidak melihat lebih dekat pada laptop ini. Tidak perlu pergi ke toko untuk mengetahui spesifikasi detilnya, karena saya akan menjelaskannya pada Anda melalui artikel ini.

Disegmentasikan untuk kelas menengah atas, namun kalau kita lihat dari desainnya, Vivobook S 14 OLED (S5406) tampil layaknya laptop premium kelas atas. Selain bentuknya yang tipis, typografi yang digunakan pada body laptop bertuliskan "Asus Vivobook" menambah kesan mewah dibandingkan dengan laptop-laptop ASUS pendahulunya.


Saya ingat, laptop pertama saya sangat tebal dan berat. Mengharuskan saya membawa tas khusus laptop yang besar pula. Karena mustahil sekali laptopnya akan muat dalam tas yang sehari-hari saya pakai untuk ngampus.




But, look how slim they are! Dengan dimensi 31.05x22.19x1.39~1.59 cm, sudah pasti bobotnya sangat ringan. Hanya berbobot 1,3kg, dipastikan sangat nyaman untuk orang-orang dengan mobilitas tinggi. Sangat cocok untuk para penulis yang kebanyakan mencari inspirasi di luar rumah. Saya sendiri sangat tergiur dengan laptop ini dikarenakan laptop ini pasti tidak memakan tempat di dalam tas. Sebagai seorang perempuan, saya masih bisa memakai tas centhyl yang penuh gaya ketika membawa laptop ini.

Selain itu di kedua sisi telah lengkap dengan banyak port yang akan memudahkan kita dalam menyambungkan laptop dengan device lain.
Terdiri dari 2 USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2 Thunderbolt™4 supports display / power delivery, lalu ada 1 port  HDMI 2.1 TMDS, tentu saja juga ada 3.5mm Combo Audio Jack, bahkan sampai Micro SD card reader pun juga masih ada. Selengkap itu guna menunjang kinerja penggunanya agar lebih leluasa dalam bekerja.



Walaupun laptop ini bukan disegmentasikan untuk para gamers, namun Vivobook S 14 OLED memberikan keyboard dengan backlight yang sudah RGB. Tentu saja selain memaksimalkan tampilannya, juga mampu menambah sensasi seru ketika bermain game di laptop ini.


Bukan hanya tentang tampilannya yang lebih mewah dan praktis, namun Vivobook S 14 OLED (S5406) juga mengoptimalkan performanya dalam software. Seolah menunjukkan bahwa ASUS sangat mempersiapkan laptop ini untuk menjadi laptop andalan, software yang digunakan juga sudah yang ter-up-to-date pastinya. 

Menggunakan Sistem Operasi Windows 11 Home yang telah ter-install langsung dalam softwarenya, ASUS juga menyediakan Microsoft Windows Home & Student 2021 guna menunjang aktivitas sepanjang hari.


Berbicara mengenai aktivitas sepanjang hari, siapa sangka salah satu keunggulan dari laptop ini adalah baterainya awet hingga 16 jam! Sangat cocok untuk para pekerja keras yang suka lupa waktu ketika bekerja. Selain itu, jika mau work from cafe atau berkatifitas seharian di luar, tidak perlu menghadapi drama deg-deg-an jika baterainya ketinggalan. 


Nah, yang paling istimewanya dari laptop ASUS AI adalah tombol shortcut copilot yang simple tapi sangat memudahkan. Sekali tekan, secara otomatis menu copilot AI akan muncul dan pengguna bisa langsung siap untuk menuliskan prompt. Bagi para penulis yang sehari-harinya tidak boleh kehabisan ide, copilot mungkin bukan pengalaman yang baru. Namun, langsung dengan praktis bisa menggunakan copilot bahkan ketika offline, jelas membuat laptop ini lebih istimewa dibandingkan kompetitornya.

Bagaimana? Sudah mulai tertarik untuk menjadikan laptop ASUS AI sebagai salah satu teman andalan dalam menulis? 


                                                                                                                                                                   


Comments