Review Novel Game Over : “Jangan Kalah Dalam Permainan Kalian Sendiri” Dengan Cara Berdamai Pada Diri Sendiri




Judul : Game Over

Penulis : Valerie Patkar

Penerbit : Bhuana Ilmu Populer

Hal : 288 Halaman

Tahun : 2020

Rating : 5/5

 


Game Over merupakan karya ketiga dari Valerie Patkar, setelah Claires dan Nonversation berhasil mengambil hati para pembaca penggemar genre romance, slice of life. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2020 dan kembali dicetak ulang menggunakan cover baru di tahun 2022. Pada kesempatan ini, buku yang saya resensi adalah yang cetakan pertama walau saya baru beli di tahun 2023. Karena cover pada cetakan pertama memang lebih menarik perhatian dari pada cetakan kedua yang desainnya terkesan lebih simple.

Seperti kebanyakan bukunya, Valerie Patkar menuliskan karyanya yang berjudul Game Over ini dengan sudut pandang pertama dari para karakter utama. Pada pembukaan, plot di awali dengan pertemuan kembali antara Glendy dan Jeara yang tidak disengaja di sebuah stasiun. Glendy yang menyadari lebih dulu kehadiran Jeara berusaha untuk berpura-pura tidak mengenalnya. Glendy melewati Jeara seperti mereka hanyalah orang asing yang tidak sengaja berpapasan. Dengan membisikkan kata GG alias Good Game pada dirinya sendiri, Glendy berusaha menyadarkan dirinya bahwa hubungannya dengan Jeara game over alias berakhir.

Walau Game Over diawali dengan sorotan mengenai hubungan antara Glendy dan Jeara, namun buku ini sebenarnya mempunyai makna yang lebih dari hanya sekedar kisah cinta. Valerie Patkar sangat lihai menceritakan latar para tokoh. Apa saja yang menjadi perdebatan diri pada para tokoh. Apa saja cara yang mereka lakukan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Oleh karena itu, karya-karya dari Valerie Patkar seringkali disebut sebagai buku self improvement berkedok novel fiksi.

Glendy-Jeara sebagai Karakter Utama

Game Over menceritakan tentang Glendy Adi Junior yang selalu apa adanya. Yang selalu merasa dirinya selalu ‘kurang’ dibandingkan dengan orang-orang di sekitarnya. Dimulai dari adiknya, Alisa Adi Junior yang jenius dan selalu menjadi bahan perbandingan dengan dirinya sedari kecil. Hingga pacarnya Jeara yang selalu berprestasi dan bersinar dalam masa depan. Walaupun pada dasarnya orangtua mereka tidak pernah membandingkan anak, tapi lingkungan yang selalu membandingkan mereka pun ternyata membuat Glendy diam-diam merasa rendah diri. Hingga akhirnya dia selalu melarikan masalahnya pada game Dota, satu-satunya hal yang dia kuasai dengan hebat.

Berbeda dengan Glendy yang terlalu apa adanya dan selalu meragukan kemampuan dirinya, Jeara Nindya Sjah adalah orang yang selalu optimis dalam meraih impiannya demi pengakuan dari Ibunya. Ibu Jeara yang berprofesi sebagai jurnalis selalu bersikap keras dan dingin pada Jeara dari dia masih kecil, sehingga walaupun Jeara anak yang berprestasi, dia masih merasa dirinya selalu ‘kurang’ karena tidak pernah mendapatkan apresiasi dari Ibu yang selalu dia banggakan.

Jeara dan Glendy bertemu ketika mereka masih duduk di bangku SMP. Jeara yang pada awalnya merasa risih dengan kehadiran Glendy, akhirnya mulai tertarik pada Glendy dan mereka semakin tidak terpisahkan sejak memutuskan untuk berpacaran ketika mereka duduk di bangku SMA. Valerie Patkar menceritakan dengan piawai bagaimana Glendy dan Jeara adalah dua anak remaja yang jatuh cinta karena merasa saling mengisi kekosongan diri mereka masing-masing. Hingga semakin lama hubungan mereka, Glendy dan Jeara merasa tidak saling mengerti lagi kekurangan yang ada pada pasangannya.

Konflik bermula dari hilangnya kesabaran Jeara pada Glendy yang dianggapnya selalu menyepelekan segala hal termasuk mengenai pendidikannya. Di tengah kejenuhan hubungan Glendy dan Jeara yang sedang di ujung tanduk, sebuah musibah besar menghampiri keluarga Glendy yang selama ini adem ayem. Adik Glendy yang menjadi kebanggan keluarga terkena pelecehan seksual ketika sedang menjalani pendidikan di Missouri, Amerika Serikat. Berpicu karena hal tersebut, masalah semakin kian membesar hingga mengharuskan Glendy dan keluarganya untuk pindah dari rumah serta Glendy harus cuti kuliah.

Dari masalah demi masalah yang menimpanya, akhirnya Glendy menemukan alasan kenapa dia harus melepaskan Jeara setelah menjalin hubungan hampir 10 tahun. Glendy memutuskan untuk menghilang dari kehidupan Jeara yang menurutnya demi kebaikan Jeara juga. Jeara yang bingung atas menghilangnya Glendy beserta keluarga, baru menyadari betapa kehadiran Glendy yang apa adanya selama ini sudah cukup membuatnya bahagia dan bertahan untuk meraih impiannya.


Pelecehan Seksual, Persahabatan, Proses Berdamai Dengan Diri Sendiri.

Diceritakan dalam buku ini bahwa Alisa adik dari Glendy terkena pelecehan seksual ketika dia sedang menempuh pendidikan di luar negri. Valerie sebagai penulis dengan apik mengemas bagaimana firasat-firasat yang dirasakan Glendy sebelum mengetahui kejadian malang yang menimpa adiknya itu. Merincikan setiap sikap dari keluarga ketika mendengar musibah yang menimpa mereka. Serta bagaimana rasa trauma yang dialami Alisa pasca kekerasan seksual yang dialaminya. Diikuti dengan bagaimana akhirnya tiba-tiba keluarga mereka bangkrut sehingga Glendy mengambil sikap menjadi dewasa untuk ikut bertanggung jawab menstabilkan kondisi keuangan keluarga mereka.

Persahabatan Glendy dengan teman-temannya di kampus Teknik Fraktur yang sering dia sebut dengan dengan “geng brengsek” juga tidak kalah mengharukan. Dimulai dari mereka yang merasa gelisah ketika Glendy tiba-tiba cuti kuliah dan menghindari mereka karena tidak ingin merepotkan sahabat-sahabatnya. Hingga tangis mereka semua pecah ketika akhirnya Glendy menceritakan bagaimana perasaannya ketika musibah itu datang menghampiri keluarganya. Kesedihan pasti menyeruak di hati pembaca ketika berada di plot cerita tersebut, tapi Valerie Patkar menuliskannya tanpa menimbulkan rasa aneh dengan stigma masyarakat yang selama ini berkembang bahwa “laki-laki tidak boleh menangis”.


Novel ini ditutup dengan berhasilnya Glendy berdamai dengan dirinya sendiri dan menerima kekurangan yang ada pada dirinya. Pesan yang ingin disampaikan oleh Valerie Patkar melalui novel ini tersampaikan dengan baik bagi para pembaca. Saya sendiri dengan yakin memberikan rating 5/5 untuk novel ini. Valerie Patkar mengingatkan pembaca melalui kisah Glendy bahwa kita harus menerima diri sendiri terlebih dahulu sebelum menerima kekurangan orang lain.(.dae)

 

 

 

Comments